Penuaian Jiwa Borneo 2017 (Part2)
.....continue
Shalom! Ini merupakan kesaksian part 2 yang sudah saya janjikan di part 1.
Pada hari Sabtu pagi, kami bergerak dari homestay ke Jabez Cafe untuk menyertai fellowship Gerakkan Bacaan Alkitab (GBA) bersama host yang datang khas dari Jakarta. Event ini juga menjadi berkat buat diri saya secara tidak langsung. Awalnya saya bercadang untuk pergi bersama mereka tetapi tidak menyertai fellowship ini kerana saya bukan peserta. Tapi, saya tergerak hati mengikuti fellowship ini. Saya mempunyai rasa 'curious' di dalam hati saya. Untuk anda yang tertanya apa itu GBA, GBA ini merupakan sebuah komuniti di mana peserta-peserta dari Indonesia dan Malaysia bersama membaca alkitab. Satu hari membaca 5 fasal. Lepas dibaca harus dilaporkan kepada host yang membimbing. Ini sangat baik untuk mendisiplinkan diri untuk merenung firman Tuhan. Tanpa dirancang, saya dipanggil dan diberikan pelayanan.
![]() |
Praise & Worship Team Dkns. Sabrina (kiri), Dkn. Rooth (tengah), Saya (kanan) |
Saya sangat diberkati lewat 'sharing' yang dikongsikan. Sebenarnya saya sudah lama mempunyai niat untuk menjadi seorang missionary. Saya tidak tahu sejak bila dan saya tidak tahu bagaimana saya mampu berfikiran sebegitu kerana saya rasa saya tidak mampu. Saya rasa tidak layak. Missionary is not an easy call to carry. Saya heran bagaimana saya boleh rasa teringin menerima panggilan itu. I'll definitely tell you right after this. Perasaan itu menjadi lebih kuat setelah saya mendengar kesaksian-kesaksian yang dikongsi.
Setelah selesai fellowship, kami kembali ke homestay untuk mandi dan bersiap untuk ke stadium. Ini kali kami bergerak lebih awal. Jalan tetap 'jammed' tetapi tidak seteruk hari yang sebelumnya. Kami tiba di stadium kira-kira jam 3 petang. Kami berbaris menunggu di luar pagar selama 2 jam untuk mendapatkan tempat di hadapan. Saya ini jenis yang berusaha jika mahukan sesuatu. Saya rasa sangat sayang jika saya datang dari jauh tetapi tempat saya duduk jauh sekali seperti hari sebelumnya. Hujan membasahi sementara kami masih menunggu jam 5 (sepatutnya jam 5:30 petang tetapi diawalkan). Saya sempat oo juga berjejak kasih sama Aunty Mainah (church member di Sibu).
Tu nah saya berlipat tangan pakai baju hitam (Hahahhaaha) |
Aunty Mainah (BEM Bethel Sibu), Aunty Salamah (SIB Elopura) |
It's almost 5 p.m. pagar dibuka untuk kami masuk. Sukar sekali sebab ramai yang tidak sabar mahu masuk dan mereka terus berlari untuk mendapatkan tempat paling hadapan dan di depan sekali.(Yalah kan, siapa juga yang tidak mau. Kalau saya pun
mau jugak bah.) Syukur la, saya dapat tempat di bahagian depan hampir-hampir di tengah. Baru saya rasa puas hati melihat pentas. Hujan semakin lebat, dan organiser mengajak kami semua berdoa. Selesai saja doa, hujan berhenti. How great is our God kan?
Ada ko nampak sia sana ka? HAHAHA! |
![]() |
Cun-cun habis hujan |
![]() |
Pelangi sehabis hujan. Smart kan? |
Kami duduk la dengan hati yang sabar menunggu kebaktian bermula sampai kaki 'cramp' gara-gara lama sangat duduk. Tengok jam masih lama lagi. Adoiii... Sekali tengok kebaktian diawalkan ke jam 7. Siok la. Puji sembah memang best la. Ada worship leader daripada Gereja Mawar Sharon. Ada juga satu sumandak ni dari pusat SIB Sabah la suara kaw-kaw macam suara Sari Simorangkir suda. Gua salute la. After that, Ps. Philip Mantofa get up on stage and everyone were cheering.
Yohanes 7:37-38. Jesus loves me. Haus akan Tuhan! He state that "Siapa kata Tuhan marah jika kita datang kepadaNya? Siapa kata kita harus kudus sebelum berjumpa dengan Tuhan? Kuncinya haus bukan sempurna. Kalau kamu sempurna, kamu enggak perlu Tuhan. Kamu bisa sendiri." Kuncinya haus, bukan sempurna. He preached about faith. Tidak mengapa kalau kita takut. Sebab itu Roh Kudus dikirimkan menjadi penolong kita. Something in his preaching that makes me feel so happy. He talks about the singing God. There's only one spirit who can sing beautifully for us and that's Holy Spirit. Do you ever feel like waking up every morning and you'll sing a new song to Him? And there's a new melody you've never heard of? That's Holy Spirit. Saya tidak mampu menceritakan panjang but you can watch it through facebook live.Search SIB KL or Penuaian Jiwa Borneo and you'll find them.
There's a lot of things I want to share in his preaching, but I think you should listen it yourself. Pada pertengahan khotbah, dia mengajak orang yang belum menerima bahasa roh untuk berdoa dan meminta. You know that feeling when you started to pray and Holy Spirit touches your soul. We prayed together in tongues. I prayed for those two people who were in front of me. I remembered the first time when I prayed for people. For altar call. For healing. That's the best feeling when you serve God. Setelah itu, dia mulai memanggil anak-anak muda untuk maju kehadapan untuk didoakan. The presence of Holy Spirit itu sangat kuat. Badan saya menggeletar hampir rebah. Most of us cried hysterically. That feeling tiba-tiba you cry even before you knew it. I was praying and I cried and laughed at the same time. That laugh was something else. I never laughed like that. I was screaming.
To be honest, it was an involuntary action. I can't control. Saya mulai muntah. That moment I realise I was fighting for my own freedom. Kami disuruh untuk bergandingan tangan and there were 10 people who were called on stage to receive anointing. When that child received the anointing, everyone were screaming at the same time termasuk saya sendiri. I kept vomiting and my knees were weak. Kami sungguh-sungguh dijamah oleh Roh Kudus, sampai kami rebah sama-sama. I remember I was screaming and my fingers curls. Saya sedar waktu itu tetapi saya tak dapat kawal. Praise the Lord, I'm going through the process to be fully being set freed.
I was praying for something that I have been asking for so many years. Tuhan menjawab doa saya. I have been asking desperately for His help even right before attending this event. I know it's going to be hard, but I'm trying. Panggilan saya menjadi semakin 'clear' buat saya. I'm still trying to make sure if this call is for me. Maybe not now but one day. Because I remember making my promise to Him the first time I began to serve Him and give Him my commitment. I was 13 years old that time. I remember my promise past few months. I told Him if He answer my prayer that I have been asking for years, I will go and serve. Terlalu banyak yang saya alami lewat kebaktian ini and it's worth it. Memang benar jika kamu membawa hati yang haus dan lapar kamu pasti mendapatkan. I have received and I'm ready to give.
There's one more thing I would like to share. Saya baru terlihat satu mesej di Whatsapp dimana gambar Ps. Philip Mantofa sedang berkhotbah. Dalam gambar tersebut, satu badannya bercahaya. I'm telling you, itu Roh Kudus berserta dia. Dia benar-benar diurapi dan dipakai. Besides, there was no spotlight for him. Apabila saya melihat dia berkhotbah, memang ada cahaya yang terang menyinari daripada dia sendiri. One thing I've learnt from Ps. Philip Mantofa, he's really humble. He serves God with all his heart and soul. He loves God and the people. Dia sangat mengasihi Tuhan sehingga benda yang kecil mampu membuat dia menangis mengucap syukur. I am really grateful that I have taken this chance.
Look how humble he is. |
Dalam acara selama dua hari ini, seramai 35K yang hadir. Wow! Bak kata Sis Margaret Baru, we have never seen like this before! Begitu semangat. Begitu haus anak-anak negeri Sabah! Biarlah kebangkitan rohani terjadi di Sabah!
May you'll be blessed through this blog. Check out PJB and SIB KL for photos and videos. Live recording will be post up soon from the organiser. I'm excited to watch! :D
#PJB17
#PhilipMantofa
#MalamRohKudus
#wehaveneverseenthisbefore
#revivalsabah
Comments
Post a Comment